Rabu, 23 Oktober 2024

Kegiatan P5 SD GMIST Maranatha Beong Kelas 3 dan 4


Kegiatan P5 Kelas 3 dan 4 SD GMIST Maranatha Beong. Tema : Gaya Hidup Berkelanjutan, Proyek : ATASI PLASTIK DENGAN ECOBRICK

Apa itu Ecobrick? Ecobrick adalah salah satu contoh kreasi kerajinan yang terbuat dari limbah atau sampah plastik yang revolusioner dimana manfaatrnya sangat besar bagi kerhidupan manusia. Ecobrick menjadi salah satu solusi di tengah kebuntuan pengelolaan limbah plastik.
Seperti diketahui, sampah menjadi tantangan besar global, di mana dampaknya menimbulkan ancaman terhadap keberlanjutan lingkungan.
Meskipun produksi dan pemakaian plastik telah dikurangi, limbah plastik tetap menjadi simbol buruk bagi kehidupan di Bumi.
Pengertian Ecobrick (Ekobrik)
Ecobrick adalah bata yang ramah lingkungan yang terbuat dari limbah sampah plastik.
Produk ini adalah langkah inovasi revolusioner yang dirancang untuk mengelola salah satu limbah yang sulit di urai yaitu limbah plastik.
Dari sumber kata yang membentuk nama “ecobrick”, penamaan produk ini merupakan gabungan dari kata “eco” dan “brick,” ecobrick atau ekobrik dapat didefinisikan sebagai bata yang ramah lingkungan.
Ide ini tercetus dari pasangan suami istri Russel Maier asal Kanada dan Ani Himawati Maier asal Indonesia, di mana mereka menciptakannya di Filipina.
Saat ini, ekobrik sangat populer secara global dan juga dikenal dengan sebutan seperti “Bottle Brick” atau “Ecoladrillo.”
Ecobrick merupakan salah satu pemecah kebuntuan ketika pengelolaan sampah konvensional kurang begitu berpengaruh.
ecobrick atau ekobrik
Pembuangan ke tempat pembuangan akhir atau pembakaran (incineration) plastik dinilai belum optimal dalam mengurangi jumlah limbah yang terus meningkat.
Langkah-langkah pengelolaan dengan prinsip 3R (reuse, reduce, recycle) juga dianggap belum terwujud secara efektif.
Diharapkan, ekobrik dapat menjadi upaya kreatif dalam memanfaatkan limbah plastik untuk menciptakan dampak positif pada lingkungan.
Beberapa orang sering juga bertanya apakah Ecobrick bisa di isi kertas? Jika memang Anda memiliki masalah manajemen sampah kertas yang sulit di kelola, Ecobrick kertas bisa saja di buat, pastikan hanyak kertas yang benar-benar sulit di kelola, bersih dan kering supaya tidak mengandung kumand an penyakit.
Idealnya memang menggunakan limbah sampah atau sisa-sisa plastik yang sulit di urai, jadi pastikan Anda menggaris bawahi informasi ini.
Manfaat Ecobrick pada Keberlanjutan Lingkungan
Manfaat utama dari ecobrick terletak pada efektivitas pengelolaan limbah plastik.
Alih-alih membuang, membakar, atau menimbun sisa-sisa plastik yang berpotensi mencemari lingkungan, ecobrick memanfaatkan plastik sebagai material baru.
Selain menjadi solusi pengelolaan limbah plastik, inovasi ini juga memberikan manfaat yang beragam, baik dari secara fungsional maupun ekonomis.
Dari segi fungsional, ecobrick sering digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan berbagai produk, termasuk furnitur dan bahkan material dalam konstruksi bangunan.
Meskipun sederhana, ecobrick mampu menjadi pengganti material bangunan konvensional seperti batu bata merah atau batako.
Sejalan dengan fungsinya, ecobrick juga memiliki nilai ekonomis. Ecobrick adalah material yang murah, sehingga mampu menghemat biaya produksi.
Dewasa ini, ecobrick sudah banyak diperjualbelikan melalui situs jual beli online.
Beberapa bank sampah di Indonesia juga membeli ecobrick dengan bayaran uang tunai.
Artikel dan berita pengelolaan sampah dari Sumber : Waste4Change

Selasa, 22 Oktober 2024

SD Beong Tahun Pelajaran 2024/ 2025 Tidak Melaksanakan Asesmen Sumatif Akhir Semester

 

Definisi Asesmen Sumatif

Penilaian atau asesmen sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau Capaian Pembelajaran (CP) murid, sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan. Penilaian pencapaian hasil belajar murid dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar murid dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Sementara itu, pada pendidikan anak usia dini (PAUD), asesmen sumatif digunakan untuk mengetahui capaian perkembangan murid dan bukan sebagai hasil evaluasi untuk penentuan kenaikan kelas atau kelulusan. Asesmen sumatif berbentuk laporan hasil belajar yang berisikan laporan pencapaian pembelajaran dan dapat ditambahkan dengan informasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

  • Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah pembelajaran berakhir, misalnya pada akhir satu lingkup materi (dapat terdiri atas satu atau lebih tujuan pembelajaran), pada akhir semester, atau pada akhir fase. Sementara khusus pada akhir semester, asesmen sumatif bersifat pilihan.
  • Asesmen sumatif bisa dilakukan pada akhir semester jika guru merasa masih memerlukan konfirmasi atau informasi tambahan untuk mengukur pencapaian hasil belajar murid. Sebaliknya, jika guru merasa bahwa data hasil asesmen yang diperoleh selama 1 semester telah mencukupi, maka tidak perlu lagi dilakukan asesmen pada akhir semester. Hal yang perlu ditekankan, untuk asesmen sumatif, guru dapat menggunakan teknik dan instrumen yang beragam, tidak hanya berupa tes, namun dapat menggunakan observasi dan performa (praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau membuat portofolio).
  • Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini (sumatif) dapat digunakan untuk mengukur perkembangan murid, untuk memandu guru merancang aktivitas pada pembelajaran berikutnya.

Pada Kurikulum Merdeka, guru diharapkan untuk lebih banyak mengutamakan asesmen formatif, untuk mendapatkan umpan balik dan mengetahui perkembangan murid. Namun, asesmen sumatif juga tetap digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.

Sumber : Platform Merdeka Mengajar

Dari Penjelasan di atas, maka Pihak sekolah dan Komite Sekolah sepakat untuk memilih tidak melaksanakan Sumatif Akhir Semester. Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Di ukur dari Formatif yang dirata- ratakan.